Sabtu, 06 Juni 2009




Sekalipun Hitman System berfokus pada cowok, kami tidak ingin mendiamkan semua pertanyaan dan respon yang muncul dari kalangan cewek. Kami sangat menikmati semua email mereka, seperti kamu juga akan menikmati Question & Answer dari cewek kali ini.
Oh ya, girls, apakah kamu sudah membaca email kemarin? Kami saat ini sedang mencoba langkah baru untuk membantu cewek secara lebih nyata. Setelah berunding sekian lama, kami bersedia membuka FREE ONEDAY WORKSHOP for GIRLS untuk bulan Mei besok. Jangan sampai ketinggalan kesempatan ini.

Kami ingin mengingatkan bahwa pendaftaran masih terus dibuka dan JANGAN LUPA menyertakan photo. Dalam inbox kami ada empat orang cewe yang tidak menyertakan persyaratan tersebut. Jadi jika kami tidak menerimanya dalam waktu dekat, kalian tidak akan dipertimbangkan ke dalam seleksi kami.span class="fullpost"> Wohoo, 'PAK'… It's a forbidden word in here!! We're not that old. In fact, I'm the youngest one di antara para instruktur di Hitman System. Dan belum ada di antara kami yang berumur lebih dari 30 tahun!

So call my name instead, and you can call me honey, sayang, cinta whatever to me tapi itu pun setelah kita berkencan lebih dari 10 kali…

Oke, sekarang serius...

Tanda-tanda cowo standar kalo apill (oh kids, singkatan gak kreatif! Ck ck ck) adalah dia akan sering melirik kamu, dia akan lebih grogi kalo di depan kamu, dan dia mungkin akan sms and telepon kamu 3 x dalam sehari. Tapi itu cowok standar yang mungkin nantinya kamu akan ilpill sama dia kalo dah jadian, maklum cowok-cowok seperti itu nantinya akan menjadi membosankan.

Cowo manis and pendiam? Gimana supaya bisa kenalan? Hemm, ada tiga alasan kenapa cowok jadi pendiam di antara cewe. Pertama, mungkin dia takut. Ini masalah hampir semua cowok, dan kamu perlu mengikuti pelatihan khusus untuk mengerti cara mengatasinya, baca Kejutan buat Cewek!

Kedua, mungkin dia gay yang memang tidak tertarik sama kamu.

Either way, ngga ada gunanya kamu berharap bisa kenalan ama cowok yang begitu.

Tapi di lain sisi, kamu juga mungkin sama sekali tidak menarik perhatiannya, alias tidak memiliki nilai yang mencolok sama sekali. So, send me your pics, baru nanti saya kasih tahu apakah kamu memang punya nilai dan bagaimana menggunakan nilai itu untuk memulai sebuah hubungan dengan cowok. Lengkape..



Tips Cara Mendapatkan CEWEK



:) Wah pasti anda smua heran biasanya tips bisnis yang ada disini kenapa sekarang kok tips untuk membuat para kaum hawa jatuh cinta pada kalian kaum adam.Sebenarnya gini ceritanya saya liat di Google yang ngindex blog saya blog saya dalam Keyword berikut ini Klik Disini . Heran juga padahal ga ada hubungannya sama sekali dengan kata-kata tersebut.yah mungkin inilah takdir kalo Blog ini Blog Paling keren :) heheh2X narsis banget saya ini.Setelah saya pikir-pikir dan walking-walking aq nemuin sebuah situs PakPOS .Yang postingannya tentang 10 cara buat cewek takluk.Tapi saya ga jamin juga loh kalo tips dan trik bikin cewek suka kita bisa berhasil.Kalo aq sih ga pake cara itu.Pake cara sendiri aja.Mau ada cewek kecantol ato enggak yah gapapa.Saya posting dan copy paste ilmu ini hanya untuk para visitor dan pengunjung blog saya ini :) .



Langsung aja deh ga usah berbelit belit akan saya sharing cara menaklukkan cewek dari web yang saya temukan alias web nya Pak Pos 1. Sebagai cowok kita harus Gentle dan Jujur ( kalo aq jujurnya jarang banget, Gentle nya pun juga belom)


2. Tak Banyak Menilai Cewek. ( Waduh kayak ulangan fisika,matematika,kimia ??? nilaiku jelek-jelek, apalagi Bhs. Inggris Uuuh... Nilaiku 4 terus sejak SLTP)


3. Tidak mengikat. (mengikat apa yah ini maksudnya ??? ga ditali kayak sapi ??? ga cemburuan kali ??? ato ga membatasi pergaulan dia ??? tapi kalo direbut cowok lain gimana ??? )



4. Dengarkan bila dia cerita. (Asal Jangan cerita si kancil nyolong timun aja, Ato Si Alan Mencuri Pisang Deh :) )



5. Banyak Senyum. (Tapi Kalo Banyak Senyum Entar Elo Dikira Gila Atau KURANG Waras:) )



6. Jadi Yang Terbaik ( Bukannya nobody perfect ??? apalagi aku banyak kekurangan, Wajah Nggak Punya, Uang Nggak Ada, Mobil Bisanya Nyewa, Tapi kita harus berusaha menjadi yang terbaik buat Dia)



7. Tidak memaksa (maksudnya ini tidak memaksa diri kita cepe-cepet nembak cewek target kita. Usahakan kita sabar nunggu waktu yang tepat (Wah aq banget nih tapi sayangnya waktu udah tepat ga juga ditembak :( dibawa lari orang dinikahi juga tu cewek. Semoga saja tidak yang skarang ini )



8. Jual Mahal Sedikit (Ada hubungannya dengan sama no 7 kita.Meskipun kita tahu dia suka kita tapi agak jaim dikit lah jangan asal sruduk aja. (Aq terlalu jaim jadi cewek-cewek pada lari tolong !!!!!!!!!!!!!!!!!! yang ini jangan lari dulu yah :) entar deh tunggu tanggal penyerudukanmu hahaha2X )
Ingat pesan mbah Darmo “Lelaki sejati adalah lelaki yang bercinta diatas etika jiwa dan tidak berpedoman pada filosofi gila yang memandang cinta lebih pada nafsu birahi belaka”.



9. Biarkan Dia Menebak-Nebak (Maksudnya biar dia nebak kita suka ama mereka ga yah ?? (Wadah aq selalu salah tebak terus dikiranya suka ternyata nganggap teman doang :( .Klo cewek biasanya udah tahu kita suka tapi diem aja pokoknya cinta pertama banget deh alias Sunny .....Sunny ...... Kalo dah gitu nangis deh :( )



10. Jangan Terlalu Akrab (Maksudnya jangan sampai kamu dianggap teman oleh cewek itu. ( wah aq ga setuju nih soalnya tak kenal maka tak sayang.Yah jadi temennya aja aq dah senang asal jangan sampai dia punya pacar dan aq jadi curhatan tentang pacar dia :( sedih banget deh klo dah gitu)


Ini Cuman Sekedar berbagi pengalaman dari seorang pujangga yang terluka oleh cinta, Mungkin bisa membantu dalam mengoreksi diri
Lengkape..

Senin, 09 Maret 2009

Milad Nabi Isa VS MAulud Nabi


ANTARA NATAL DAN MAULID NABI


Natal ( Milad Nabi Isa)

Tidak di ketahui secara pasti kapan Nabi Isa Dilahirkan, walaupun para penganut Kristiani mengklaim bahwa kelahiran Al Masih adalah tanggal 25 Desember namun keyakinan itu sama sekali tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara pasti. Yang jelas Nabi Isa dilahirkan pada musim panas, sebagaimana dikisahkan dalam Al Qur'an bahwa setelah melahirkan putranya, sang ibu Maryam bersandar di sebuah pohon kurma lalu di wahyukan kepadanya agar menggoyang batang kurma itu,maka berjatuhanlah rutob dari atas pohon tersebut. Rutob adalah buah korma yang telah masak (empuk), dan buah kurma tidak akan bisa matang jika tidak ada angin panas yang bertiup. Jika ada yang berkeya-kinan bahwa Nabi Isa lahir pada musim salju (dingin) maka itu adalah salah.
Jangankan sampai sedetil tanggal lahirnya, tahun kelahirannya saja antara Biebel dan pencetus kalender Masehi yang dipakai saat ini ada perbedaan. Dalam Matius sebutkan bahwa Isa dilahirkan pada masa raja Herodas dari Roma. Sementara itu para pakar sejarah mereka mengatakan bahwa raja Herodas mati pada tahun 4 sebelum Masehi, artinya 4 tahun sebelum kelahiran nabi Isa. Jika Biebel memang benar maka seharusnya tahun Masehi (yang sekarang 2001) seharusnya sudah 2005. dan jika yang benar adalah pencipta kalender maka Bibel (kitab suci) mereka yang salah. Ada kemung-kinan juga kedua-duanya salah, dan tidak mungkin keduanya benar.




Bagaimana Dengan Maulid Nabi SAW?

Maulid (peringatan Hari kela-hiran) Nabi Shallallaahu alaihi wa salam sudah menjadi tradisi bagi sebagian besar kaum muslimin di Indonesia. dalam tinjauan syar'i peringatan maulid Nabi sebagaimana di kemukakan syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullaah dalam kitabnya At Tahdzir minal Bida', adalah merupakan hal baru dalam Islam, yang tidak pernah di contohkan oleh Rasulullah, para shahabat dan tabi'in. Ada beberapa alasan mengapa beliau tidak memperbolehkan peringatan semacam ini:

Pertama: merupakan amalan baru yang tertolak, sebagaimana sabda Nabi n, yang artinya: "Barangsiapa mengada-adakan (sesuatu hal baru) adalam urusan (agama) kami, yang bukan merupakan ajarannya maka akan ditolak" (Muttafaq Alaih).
Kedua: Menyelisihi Sunnah Nabi dan Khulafaur Rasyidin. Nabi Shallallaahu alaihi wa salam bersabda, artinya: "Kamu semua harus berpegang teguh pada sunnahku (setelah Al-Qur'an) dan sunnah khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk Allah setelahku." (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi).
Ketiga: Mengambil ajaran bukan dari Nabi, Firman Allah. artinya: "Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dila-rangnya bagimu maka tinggalkan-lah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesung-guhnya Allah sangat keras hukuman-Nya." (QS. 59:7)

Keempat: Tidak pernah dicon-tohkan dan diteladankan oleh Nabi Shallallaahu alaihi wa salam padahal sebisa mungkin kita harus meneladani beliau, Firman Allah, artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (keda-tangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. 33:21)

Kelima: Agama Islam telah sempurna tidak perlu penambahan ajaran baru lagi. Firman Allah, artinya: "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu." (QS. 5:3)

Keenam: Bahwa Rasulullah telah menunjukan seluruh kebaikan kepada umatnya dan telah memperingatkan dari kejahatan yang beliu ketahui, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim. Beliau tidak pernah memberi petunjuk tentang peringatan maulid ini, bahkan sebaliknya memperingatkan dari perkara-perkara baru dalam Islam.
Ketujuh: Membuat ajaran baru dalam Islam merupakan seburuk-buruk perkara, sebagaiaman penggalan sabda beliau Shallallaahu alaihi wa salam dalam sebuah khutbahnya, yang artinya: " Dan seburuk-buruk perkara(dalam agama) ialah yang di ada-adakan (bid'ah), dan setiap bid'ah itu kesesatan." (HR. Muslim)

Kedelapan: Merupakan sikap tasyabuh (meniru-niru) ahli kitab dari kaum Yahudi dan Nashrani dalam hari-hari besar mereka.

Belum lagi jika dalam acara tersebut terdapat ghuluw (sikap berlebihan) terhadap Nabi Shallallaahu alaihi wa salam misalnya berkeyakinan kalau Nabi datang dalam acara tersebut dan bisa menjawab do'a, ikhtilath yaitu bercampur baur pria dan wanita yang bukan muhrim, atau diselingi dengan pentas musik dan sebaginya.
Kalau kita selidiki kedua kasus di atas baik itu natal maupun maulid Nabi n, ternyata sumber kekeliruannya adalah sama yaitu Niat baik yang salah cara penyalurannya.Padahal Islam telah mengajarkan bahwa suatu amal dikatakan Shalih dan akan diterima oleh Allah selain diniatkan dengan ikhlas juga harus mengikuti cara dan petunjuk yang dibawa oleh Nabi n. Karena kalau kita lihat dalam Al-Qur'an, orang kafir yang dikatakan oleh Allah sebagai orang yang paling rugi amalnya ternyata dikarenakan salah prediksi (perkiraan). Mereka sangka apa yang mereka lakukan adalah kebaikan-kebaikan sebagaimana yang mereka niatkan, padahal sebenarnya adalah kesesatan, firman Allah, artinya:
"Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya." (QS. 18:103-104)
Janganlah kita seperti mereka, cocokkan cara ibadah kita dengan cara ibadah Nabi Shallallaahu alaihi wa salam dan para sahabatnya, dan sertailah dengan niat ikhlas karena Allah.



Lengkape..

Rabu, 18 Februari 2009

Pers Mahasiswa Pasca 1998

Orientasi Pers Mahasiswa Paska ‘98


Sejarah Pers Mahasiswa
Sejarah pers di Indonesia sama tuanya dengan pergerakan nasional. Dalam sejarah perjuangan bangsa, dikenal tahun 1908 sebagai tonggak kebangkitan nasional yang ditandai dengan perubahan pola perjuangan dengan manajemen lebih modern. Tahun itu pula media-media nasional mulai bermunculan. Media yang ada lebih sebagai media agitasi dan propaganda dari perjuangan melawan kolonialisasi. Pembentukan rasa nasionalisme sangat kental dalam isi media tersebut. Tahap ini mengalami puncaknya ketika pemuda-pemudi saat itu berikrar bersama dalam semangat nasionalisme yang kemudian lebih dikenal sebagai sumpah pemuda. Memasuki masa kemerdekaan, agitasi dan propaganda lebih dikonsentrasikan pada upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dikotomik pers mahasiswa dan pers umum mulai muncul tahun 1950-an. Tahun 1950 merupakan tahun kemenangan strategi diplomasi, dimana perjuangan-perjuangan mempertahankan kemerdekaan diselesaikan di meja perundingan. Saat itu, laskar-laskar rakyat diserukan kembali pada aktivitas masing-masing, yang berkerja di ladang kembali ke ladang, yang berjualan di pasar kembali ke pasar dan yang sekolah kembali ke sekolah (kampus). Tahun itu juga di Indonesia berlangsung demokrasi parlementer dimana kekuasaan dikendalikan oleh partai politik. Kekuasaan partai politik menembus samapi media dan kampus, saat itu semua media harus berafiliasi dengan partai politik tertentu. Dus, media menjadi corong dari program dan kepentingan partai politik. Begitu pun dengan kampus, partai politik mempunyai kebebasan untuk memasuki kampus. Partai Sosialis Indonesia (PSI) mendirikan Gerakan Mahasiswa Sosialis (GMS), Masyumi mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Partai Komunis Indonesia mendirikan Central Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) dan partai-partai lain pun menancapkan kakinya di dalam kampus. 
Itulah awal dikenal adanya gerakan mahasiswa, jika sebelumnya hanya dikenal gerakan pemuda melalui laskar-laskar rakyat, sejak itu konsentrasi gerakan beralih di kampus-kampus melalui entitas bernama mahasiswa. Begitu pun dengan pers mahasiswa, pers yang bergerak dalam lingkungan kampus dan dikelola oleh mahasiswa. Sementara pers yang bergerak di luar kampus dikenal dengan istilah pers umum. Dikotomik pun mulai bergulir.
Konsolidasi pers mahasiswa mengental dengan ditandai berdirinya Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) pada tahun 1955. IPMI lahir dalam masa transisi demokrasi parlementer menuju demokrasi terpimpin. Wajar jika pilihan perjuangan saat itu dikonsentrasikan pada perjuangan untuk menghapus sistem demokrasi terpimpin yang otoriter, hingga rejim Soekarno dijatuhkan oleh kolaborasi militer dan gerakan mahasiswa.
Awal Orde Baru adalah masa bulan madu antara pers mahasiswa (IPMI) dengan kekuasaan, tapi ini hanya berlangsung sesaat, tahun 1970 kembali pers mahasiswa mendapatkan intimidasi dari kekuasaan militer Soeharto. Pembredelan-pembredelan dilakukan, hingga tuntutan IPMI harus menggabungkan diri dalam KNPI atau mengambil resiko dibubarkan. 
Memasuki tahun 1980-an, praktis IPMI tidak mampu meneruskan konsolidasi gerakan pers mahasiswa. Beradaptasi dengan system baru NKK/BKK, pers mahasiswa berubah menjadi unit kegiatan minat-bakat sebagai UKM Jurnalistik, ataupun Unit Kegiatan Pers Mahsiswa. Namun aktivis pers mahasiswa tidak pernah surut, mulai tahun 1986, dilakukan konsolidasi secara sembunyi-sembunyi untuk membentuk suatu wadah baru pers mahasiswa. Baru pada tahun 1992, upaya ini membuahkan hasil, pada tanggal 15 Oktober 1992, disepakati terbentuknya Perhimpunan Penerbit Mahasiswa Indonesia (PPMI, saat itu tidak diijinkan menggunakan istilah pers mahasiswa) sebagai wadah alternatif yang berupaya memupuk orientasi gerakan pers mahasiswa. Gerakan PPMI saat itu lebih sebagai upaya pembongkaran sistem NKK/BKK. 

Liberalisasi Pers dan Pers Mahasiswa
Jatuhnya rejim Soeharto adalah peralihan hegemoni kekuasaan pada liberalisasi pers. Penantian yang panjang terhadap kebebasan pers ternyata tidak semulus yang diharapkan. Liberalisasi pers menghasilkan banyak setumpuk persoalan terkait dengan kepemilikan modal. Siapakah yang berkuasa dalam media? Secara sederhana, pemilik media (pemodal) mempunyai kekuasaan atas media tersebut. Dan berdasarkan penelitian ISAI (Istitut Studi Arus Informasi) yang dipublikasikan pada tahun 2001, menyebutkan bahwa pemilik media di Indonesia masih dikuasai oleh kelompok status quo, Keluarga Cendana dan kroni-kroninya (media cetak maupun media elektronik). 
Penelitian ini mengindikasikan bahwa pembentukan opini umum masih banyak dikendalikan oleh rejim orde baru, sehingga harapan adanya pencerahan bagi masyarakat masih sulit diwujudkan.
Sejalan dengan kebebasan pers, juga memunculkan sikap profesionalisme sebagai batasan tegas terhadap kebebasan yang kebablasan. Ciri profesionalisme bisa dilihat dari lima hal, yaitu : bersifat keilmuan, berorientasi ke publik dan terukur, ada moralitas (kode etik), mempunyai organisasi profesi, dan mempunyai kesungguhan (loyalitas tunggal).
Namun, profesionalisme media (pers) yang digembar-gemborkan pers umum ternyata runtuh karena adanya kepentingan pemilik modal. Dalam banyak kasus, pemilik media lebih mengedepankan penaikkan oplah serta berita yang bombastis/ tendensius. Pemilik modal sering mengawasi tajuk rencana dari media, untuk memasukkan kepentingan-kepentingannya. Orientasi pada publik dan pencerahan masyarakat, sering diabaikan demi naiknya oplah media.
 Berbeda dengan pers mahasiswa. Pers Mahasiswa mengandung dua istilah di dalamnya, yaitu pers, dan mahasiswa. Pemahaman pers, mengacu pada teori secara umum, mempunyai empat fungsi utama yaitu: Informasi dan hiburan, Pendidikan, Kontrol Soisal, dan Social Enggineering (Perekayasaan Sosial).
Sementara pemahaman mahasisiwa selalu berkaitan dengan kampus. Mahasiswa adalah kelompok usia muda antara 17-25 tahun. Pada usia ini, manusia cenderung bersikap komunal (suka ngumpul), tidak terikat finansial (masih nebeng ortu), belum berumah tangga, punya semangat dan energi yang berlebih, dan kritis. Usia mahasiswa adalah usia dengan ciri yang kritis, bersemangat, idealis, dan usia yang produktif.
Keterkaitan mahasiswa dengan kampus meliputi persoalan-persoalan pendidikan, pengabdian masyarakat, kesejahtaeraan mahasiswa, dan aktualisasi diri. Karena itu, dinamika pers mahasiswa juga merupakan cerminan dari persoalan-persoalan tersebut. Tentu saja, pers mahasiswa harus memposisikan dirinya secara ilmiah, karena pers mahasiswa merupakan perpaduan antra pers dengan dunia kampus.
Karakter yang khas dari pers mahasiswa, membuat pers mahsiswa mempunyai posisi pas untuk melepaskan diri dari jebakan modal. Di tengah-tengah ketidakmampuan pers umum untuk melakukan pendidikan atau pencerahan kepada masuyarakat, pers mahasiswa sangat mungkin untuk mengambil peran tersebut.

Pers Mahasiswa paska ‘98
Paska ’98, persma sedang menerapkan paradigma baru dalam gerakannya, oleh karena itu seyogyanya persma tidak lagi hanya melakukan pendekatan-pendekatan yang romantis. Transformasi kebudayaan lewat media audiovisual berkembang dengan pesat. Seharusnya persma melihat itu sebagai lahan perjuangan. Karena kebetulan hingga kini masih belum ada pers yang memiliki ruh perjuangan yang jelas yang masuk ke dalamnya. Ketika hal itu sudah terjadi, maka pertempuran-pertempuran kecil sudah dimulai. 
Menurut saya, pentinglah dari sekarang memahami dan menerawang jauh ke depan, misalnya 20 tahun dari sekarang. Pada saat itu pasti akan terjadi suatu pembenturan di dunia. Kalau kemarin kita ketahui benturan yang terjadi adalah lewat benturan ekonomi, lalu militer bahkan ideologi. Walaupun ternyata belum selesai lewat ideologi sehingga tercipta pembagian kiri-kanan, barat-timur. Sehingga sekarang perlu bagi kita untuk memprediksikan lewat apa benturan yang akan terjadi pada 20 tahun kedepan. Saat ini bukan lagi saatnya kita memikirkan kejadian kekinian karena itu hanyalah sebuah pendangkalan pikir.
Yang perlu kita lakukan sekarang adalah bagaimana melakukan resistensi lewat persma. Misalkan saja ketika bicara tentang rakyat, tampaknya mahasiswa sangat semangat. Tapi selama dia masih menjadi mahasiswa, itu masih sebatas wacana. Realitasnya sebenarnya baru akan muncul ketika mahasiswa telah lulus dan terjun di masyarakat, dan sering kali mereka tidak setia lagi dengan ideologi mereka semula. Contonya sekarang banyak aktivis mahasiswa yang ternyata tidak lagi setia kepada rakyat dan menjadi pedagang politik kelas wahid. Kesimpulanya iman perjuangan itu penting di pers mahasiwa. 
Pertanyaannya mengapa pers mahasiswa cenderung mampu menjaga kesetiaan ideologi mereka dibanding dengan orang yang telah terjun di masyarakat? Jawabannya mungkin karena di sana ada tanggung jawab intelektual. Karena bagi orang yang memiliki tanggung jawab intelektual tidak akan mudah untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan hati nurani mereka. 
Sekarang krisis resistensi sedang melanda negara kita, bahkan para pemimpin negara kita pada saat ini sedang kebingungan menentukan arah politik kebijakan negara. Lantas bagaimana dengan mahasiswa? Saya harap pers mahasiswa tidak terlalu terlibat dalam pemikiran-pemikiran yang sifatnya kekinian karena itu hanya bersifat pendangkalan-pendangkalan. Padahal pers mahasiswa mampu menyumbangkan hal yang lebih bermakna. Misalnya dengan memberikan wacana-wacana yang sifatnya lebih inofatif dan tawaran-tawaran paradigma baru bagaimana menjadi Indonesia yang lebih baik.
Karenanya kebebasan pers saja tidak cukup. Pada saat ini kebebasan pers di Indonesia sudah kebablasan, ironisnya kebebasan pers Indonesia tidak memberikan apa-apa. Kebebasan yang membodohkan itu adakah suatu bentuk dari kebebasan pers yang tidak ideologis. Sehingga perlu bagi persma untuk memperjelas posisi dan pilihan-pilihanya sampai pada pilihan-pilihan ideologis. 
Perlu kita pahami bahwa sesungguhnya pers tidak akan pernah bisa objektif, kalaupun ada keobjektifan kita hanya satu. Yaitu keperpihakan kepada rakyat, keperpihakan kepada yang tertindas. Karenanya syah bagi persma untuk menciptakan parameter keobjektifan sendiri, tidak perlu terlalu kaku dengan aturan coverbothside yang harus benar-benar seimbang. karena kondisi rakyat dengan orang–orang besar di pemerintahan jelas berbeda. Sehingga keseimbangan berita itu tidak akan pernah bisa mengurangi penderitaan rakyat. 
Dari analog kebebasan pers menjadi Pers pembebasan dalam persma kiranya mampu membuat suatu changge di Indonesia. Kalau pers kampus hanya sebatas kampus, itu sudah kuno bahkan akan berkesan elitisme. Salah satu tugas persma yang utama adalah bagaimana menjadikan kampus sebagai bagian dari masyarakat (rakyat) yang memerlukan pertolongan. Bagaimana demokrasi tidak diartikan sebagai one man one vote tapi sebetulnya voter yang seribu dimanipulasi oleh satu orang. 
Gerakan-gerakan advokasi yang dilakukan mahasiswa bisa dilakukan lintas sektoral berbeda dengan yang dilakukan LSM yang lebih bersifat sektoral. Saatnya sekarang pers mahasiswa bisa menjadi penghubung dan stimulator bagi tumbuhnya gerakan rakyat. Tapi biarkan kekuatan rakyat tumbuh karena kesadarannya.
Sayangnya persma sekarang terjebak pada level wacana. Wacana itu penting tetapi yang lebih penting bagaimana mengimplementasikan wacana ini pada tataran kehidupan yang lebih nyata. Paling tidak dari gerakan itu ada interaksi positif dan hipotesis yang bisa ditawarkan. Sehingga akhirnya melahirkan sintesis baru dari perkembangan dan benturan yang terjadi. 
Jadi jangan sampai persma hanya terjebak pada intelectual production saja, tetapi juga mampu bekerja pada tataran praksis. Kaitannya dengan pers mahasiswa sebagai pers pembebasan adalah menuju sebagai defender of people (benteng rakyat). 
Jadi perjuangan yang dilakukan oleh pers mahasiswa baik yang dilakukan oleh kita dalam level apapun, janganlah menjadi sombong, harus rendah hati. Bukan berjuang demi dan untuk rakyat, tetapi berjuang bersama-sama rakyat. Hal ini untuk menghindari sisi arogansi yang masih sering nampak pada diri kita. Jadi yang baik dilakukan adalah dari dan berjuang bersama-sama rakyat.
Mahasiswa sekarang adalah generasi yang mengugat nilai, tidak mempunyai musuh yang jelas seperti generasi sebelum tahun 1998. Generasi sekarang adalah generasi reflection, untuk mencari nilai dan arah gerakan yang tepat. Dalam kontek inilah terdapat arti penting perlunya menata kembali pola gerakan. 
Saya mengajak teman-teman untuk masuk ke wilayah pergerakan, yang artinya konsepsional, terarah dan terkendali dalam kontek ideologi dan terpadu dan komperhensif dalam pengertian bagaimana mencapai sasaran strategis yang didasari pilihan-pilihan ideologis dan target oriented. Lebih dari itu juga mempunyai parameter penilaian yang jelas dan bisa diukur.  Lengkape..